Kopdar 2010, yay!

Sepertinya sayalah yang paling akhir membuat laporan kopdar paling seru kali ini. Laporan kopdar sebelumnya sudah dimuat di blog masing-masing seperti neechan Imelda, Tante Tuti, dan Clara. Tetapi mumpung masih dalam bulan yang sama, jadi semoga masih bisa melengkapi kenangan bulan Agustus tahun ini.

Di satu kesempatan, keluarga saya bertambah. Di kesempatan lain, teman saya juga bertambah. ini karena sehari setelah hajatan usai, saya bertemu dengan banyak orang lain yang selama ini hanya bisa saya lihat dari depan komputer saya.

Nama seperti Daniel Mahendra, Jumria Rahman, Tuti Nonka, Krismariana, Yessy Mochtar, Eka Situmorang, Ekawati Sudjono dan masih banyak lagi hanya bisa saya amati dari profil neechan Imelda di facebook. Atau, hanya lewat TE melalui berbagai komentar mereka.

Kopdar 2010

Tapi siang itu bertempat di Lokananta cafe, di daerah Panglima Polim, saya akhirnya bisa bertemu dengan mereka semua. Saya bahkan bisa menjabat tangan Daniel Mahendra lho! (ih, aku ndeso banget sumpah!heheh) maksudnya mengucapkan selamat ulang tahun buat beliau ini.

Ketika bergabung dengan yang lain di meja seberang, awalnya sempat grogi karena tidak tahu harus bicara apa. Tapi untung dengan saling sambung menyambung, percakapan seru tercipta juga. Apalagi dengan tante Tuti Nonka. Ketika mengusung topik tentang tempat tinggal yang kemudian mengakar pada rumah nenek saya di Timuran, Yogyakarta, ternyata Tante Tuti Nonka ini adalah sahabat mama saya dan juga adik kelas papa saya di SMA 1 Teladan, Yogyakarta.

Hee, kebetulan yang sangat kebetulan (apaan sih bahasanya?)

Memang dulu papa saya pernah bercerita tentang seorang penulis terkenal di Yogyakarta yang bernama Tuti Nonka, tetapi saya tidak pernah tahu seperti apa beliau, sampai kopdar ini. Hmm…lagi-lagi neechan Imelda menjadi benang merah antara kami.

Bersama Tante Tuti Nonka

Aneh rasanya bisa bertemu dan berbicara langsung dengan orang-orang yang selama ini hanya bisa ditemui lewat situs pertemanan maya. Saya terus terang tidak mampu berkata banyak pada hari itu. Terlalu terkesima dengan sebentuk persahabatan yang terjalin dari sebuah layar yang tak lebih dari 17 inchi. Persahabatan dimana jarak tidak menjadi soal dan komunikasi tidak melulu dilakukan dengan bertelepon atau ber-sms.

Betapa kecanggihan teknologi dapat menghubungkan satu orang di belahan dunia lain dengan orang – orang lainnya di belahan dunia yang berbeda. Sahabat tidak mengenal jarak dan waktu. Semuanya bisa terhubung satu sama lain, inilah yang disebut… (ehm! Meminjam istilah dari Om NH yang saya dapat dengan membaca TE) The Beauty of Blogging. Sayang, saya belum dapat kesempatan bertemu dengan Bapak TBoB ini. Mungkin lain waktu, jika saya beruntung.

Itulah kenangan bulan Agustus tahun ini. Semoga tahun depan, akan ada lebih banyak keceriaan lagi. Amin.