Berkencan dengan Salju

Empat belas Februari identik dengan warna merah muda, coklat, dan menghabiskan waktu bersama pasangan. Tapi hari ini temanya adalah putih! Ya, hari ini 14 Februari 2012 dirayakan sebagai hari valentine di berbagai penjuru dunia, tapi buat saya, hari ini adalah hari ujian terakhir (setelah ditunda karena salju minggu lalu). Namun, apa yang terjadi ketika saya membuka jendela kamar tadi pagi? Salju! Ya, salju turun lagi di Rende untuk kedua kalinya dalam waktu kurang dari seminggu ini tapi mengapa ia selalu turun di hari ketika saya harus ujian??

sta jiazzannu!!!

STA JIAZZANNU!

Yang artinya, turun salju dalam bahasa Calabrese.

Ee, mau ujian kok ya malah saljuan gini sih? (batin saya). PLS yang masih tertidur, terpaksa saya goyang-goyangkan badannya. “Nik, salju!” dan dia segera berseru kesal “Aaa, trebisacce!”. Trebbisacce adalah nama professor kami. Nampaknya PLS sangat kesal dengan salju karena mengira bahwa ujian akan ditunda lagi. Tapi menjelang pukul 9 pagi, salju tampak tidak terlalu tebal sehingga kami memutuskan untuk tetap berangkat ke kampus untuk ujian. Lagipula, kami tidak mau menunda lagi ingin segera menuntaskan rangkaian ujian semester ini.

Sesampai di kelas, sudah banyak yang datang. Kami juga merasa khawatir, jangan jangan Pak Trebbisacce tidak datang. Untunglah, tidak lama kemudian beliau benar-benar datang dengan segepok soal ujian. Kami mulai mengerjakan soal-soal tersebut. Sembilan pertanyaan dalam bahasa Italia, saya jawab dengan bahasa inggris karena sudah mendapat ijin dari beliau.

Jam 11 kurang, kami selesai. Pulang ke rumah, salju sudah berhenti dan tak lama digantikan oleh hujan deras. Dua jam setelah makan siang, tiba-tiba butiran air hujan sudah digantikan dengan lembaran putih yang turun dengan deras. Wah, salju lebat!

Saljuan

Dalam hitungan menit, semua sudah tertutup salju. Semua tampak putih dan butiran salju makin membesar. Menumpuk, menutupi jalan , pohon, atap rumah, mobil. Kami tidak menyia-nyiakan salju ini. Kamera diambil dan proyek membuat manusia salju pun langsung berjalan. Tidak peduli dengan salju yang turun makin deras, teman saya ivonne terus bersemangat membuat boneka salju. Padahal seluruh kepalanya sudah ketutup salju lho!

Proyek manusia salju, selesai!
Lempar salju

Kami kegirangan layaknya anak kecil ketika bermain lempar salju. Seorang bapak yang sedari tadi memperhatikan kami hanya tersenyum melihat kami malah berpose ria di tengah hujan salju lebat. Mungkin dia berpikir, “Ini orang dari mana sih, kok kayak nggak pernah liat salju aja?” hihihi. Di blok lain, saya dengar ada perang bola salju antara Indonesia, Tunisia, Turki, Latin, Kosovo dan China…hahaha entah siapa yang menang.

Sekitar dua jam kami habiskan waktu di luar bermain salju di saat salju masih deras-derasnya turun. Saya memberanikan diri tidur di tumpukan salju dan memandang ke atas. Melihat lembaran salju itu berguguran bagaikan kembang gula…rasanya sungguh tidak terkatakan. Pemandangan yang sangat indah dimana langit seperti tidak berbatas. Hanya ada warna putih kelabu…

Hari ini entah kenapa memang membahagiakan. Ujian selesai, turun salju, bermain salju bersama teman-teman. Seharian kami berkencan dengan salju di hari valentine dan yang paling sering diajak foto dan menjadi incaran untuk berfoto bersama, tentu saja yang dibawah ini:

Snowman Imut

One thought on “Berkencan dengan Salju

  1. Senangnyaaaa 🙂 berbagi kebahagiaan dengan orang lain memang lebih menyenangkan daripada menikmatinya sendirian 🙂
    Ekaaaaaa, kok kl Aku sapa di whatsApp tak dibalas :(((

Leave a comment